Lawan Persebaya, Persijap Pincang
http://laskarkalinyamat.blogspot.com/2009/12/lawan-persebaya-persijap-pincang.html
JEPARA - Persijap kembali tampil pincang. Saat menjamu Persebaya dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Jepara pada 30 Desember mendatang, tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut dipastikan tidak akan diperkuat stiker utamnya Pablo Frances.
Mesin gol asal Argentina yang mulai menunjukkan taringnya itu tidak dapat bermain karena akumulasi kartu kuning.
Meski demikian, kubu Persijap tidak terlalu merisauakannya. Sebab, stok pemain depan di tim ini cukup melimpah. Persijap masih memiliki Noor Hadi, Eki Nurhakim, Johan Johansyah, dan Sergio Junior. Mereka dapat dikolaborasikan untuk menutup lobang yang ditinggalkan Pablo.
"Kalau dibilang rugi, tentu kita rugi dengan absennya Pablo. Apalagi saat ini dia mulai menunjukkan permainan terbaiknya. Selain itu, lawan yang akan dihadapi, yakni Persebaya memiliki kualitas bagus dan materi yang merata di semua lini," kata asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo, Rabu (23/12/2009).
Namun demikian, lanjut Anjar, Persijap tidak akan terlalu larut dalam kondisi ini. Dia akan memaksimalkan striker yang tersisa untuk mempertahankan kualitas permainan anak asuhannya.
Opsi pertama, Noor Hadi akan ditandemkan dengan Johan Juansyah di lini penggempur. Meski baru saja bergabung dengan tim, Johan langsung mampu beradaptasi. Saat melakoni debutnya pada laga versus Persema di Jepara beberapa waktu lalu, pemain Timnas Sea Games Laos ini menyumbangkan satu gol.
Alternatif lain yang bisa dilakukan adalah mendorong Sergio Junior ke depan dengan memasukkan Bona Simanjutak untuk mendampingi Phaitoon Thiabma dan Donny Siregar di lapangan tengah. Atau kalau memang kondisi membutuhkan, bisa saja kami memasang tiga striker sekaligus.
Usai menjalani liburan setelah laga melawan Persiba pekan lalu, mulai kemarin Evaldo Silva dkk kembali berlatih. Pelatih berkonsentrasi pada program-program latihan yang bersifat recovery untuk mengembalikan kondisi para pemain.
Sementara, manajamen terus berupaya menggalang dana untuk kelangsungan hidup Persijap dalam mengarungi kompetisi. Sejumlah pos seperti penjualan tiket dan replika kaus akan terus dimaksimalkan untuk mendongkrak pemasukan dana.
Ketua Panpel Persijap Soetedjo mengungkapkan, target pendapatan dana dari penjualan tiket untuk musim ini sangat sulit terealisasi. Mengingat, sejak pertandingan perdana, penjualan tiket penonton merosot hingga 50%. Banyaknya jatah siaran langsung yang diterima Persijap menjadi salah satu faktor pemicu.
"Dari 17 laga kandang milik Persijap, 12 laga diantaranya disiarkan langsung. Ini menjadi kondisi yang sangat sulit bagi kami. Sebab, setiap kali pertandingan Persijap disiarkan di televisi, maka stadion sepi dan penonton memilih menyaksikan tayangan televisi. Memang, kami mendapat suntikan dana dari sponsor, namun jumlahnya masih kecil dibandingkan kebutuhan tim," kata Soetedjo.
(van-okezone)
Mesin gol asal Argentina yang mulai menunjukkan taringnya itu tidak dapat bermain karena akumulasi kartu kuning.
Meski demikian, kubu Persijap tidak terlalu merisauakannya. Sebab, stok pemain depan di tim ini cukup melimpah. Persijap masih memiliki Noor Hadi, Eki Nurhakim, Johan Johansyah, dan Sergio Junior. Mereka dapat dikolaborasikan untuk menutup lobang yang ditinggalkan Pablo.
"Kalau dibilang rugi, tentu kita rugi dengan absennya Pablo. Apalagi saat ini dia mulai menunjukkan permainan terbaiknya. Selain itu, lawan yang akan dihadapi, yakni Persebaya memiliki kualitas bagus dan materi yang merata di semua lini," kata asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo, Rabu (23/12/2009).
Namun demikian, lanjut Anjar, Persijap tidak akan terlalu larut dalam kondisi ini. Dia akan memaksimalkan striker yang tersisa untuk mempertahankan kualitas permainan anak asuhannya.
Opsi pertama, Noor Hadi akan ditandemkan dengan Johan Juansyah di lini penggempur. Meski baru saja bergabung dengan tim, Johan langsung mampu beradaptasi. Saat melakoni debutnya pada laga versus Persema di Jepara beberapa waktu lalu, pemain Timnas Sea Games Laos ini menyumbangkan satu gol.
Alternatif lain yang bisa dilakukan adalah mendorong Sergio Junior ke depan dengan memasukkan Bona Simanjutak untuk mendampingi Phaitoon Thiabma dan Donny Siregar di lapangan tengah. Atau kalau memang kondisi membutuhkan, bisa saja kami memasang tiga striker sekaligus.
Usai menjalani liburan setelah laga melawan Persiba pekan lalu, mulai kemarin Evaldo Silva dkk kembali berlatih. Pelatih berkonsentrasi pada program-program latihan yang bersifat recovery untuk mengembalikan kondisi para pemain.
Sementara, manajamen terus berupaya menggalang dana untuk kelangsungan hidup Persijap dalam mengarungi kompetisi. Sejumlah pos seperti penjualan tiket dan replika kaus akan terus dimaksimalkan untuk mendongkrak pemasukan dana.
Ketua Panpel Persijap Soetedjo mengungkapkan, target pendapatan dana dari penjualan tiket untuk musim ini sangat sulit terealisasi. Mengingat, sejak pertandingan perdana, penjualan tiket penonton merosot hingga 50%. Banyaknya jatah siaran langsung yang diterima Persijap menjadi salah satu faktor pemicu.
"Dari 17 laga kandang milik Persijap, 12 laga diantaranya disiarkan langsung. Ini menjadi kondisi yang sangat sulit bagi kami. Sebab, setiap kali pertandingan Persijap disiarkan di televisi, maka stadion sepi dan penonton memilih menyaksikan tayangan televisi. Memang, kami mendapat suntikan dana dari sponsor, namun jumlahnya masih kecil dibandingkan kebutuhan tim," kata Soetedjo.
(van-okezone)